Jumat, 18 Desember 2009

komentar

Globalisasi, orang menyambutnya dengan gemuruh keceriaan, harapan tentang terangnya masa depan. Namun disisi lain memunculkan perdebatan bahkan pesimisme tentang kemuraman masa depan manusia.
Dilihat dari segi positifnya memang dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini akan memudahkan berbagai kebutuhan manusia. Tapi akibat dari globalisasi ini juga banyak yang kehilangan dimensi fitrah kemanusiaan manusia. Manusia yang setiap hari dera homogenisasi dan cara pikir rasionalisme semakin lama semakin asing dengan pendiriannya. Agama dan budaya yang sebelumnya menguatkan dirinya tinggal tersisa bias-bias formalnya saja. Symbol-simbol agama tampil luar biasa di ruang publik.
Salah satu sindiran terhadap prilaku yang sekarang menjadi trend prilaku keagamaan adalah tingkat kekhusyuan dan prilaku kesholehan, salahsatunya akan terasa bermakna apabila disorot oleh layer televisi.
Tapi dengan globalisasi ini kita ambil hikmahnya, semoga dengan kemajuan teknologi ini kita senantiasa melakukan kajian mendalam guna mencari solusi dan jawaban terhadap berbagai persoalan yang dihadapi tetapi dengan tidak mengenyampingkan ajaran Islam. Karena Islam tidak memandang seseorang lebih utama daripada yang lain kecuali atas dasar taqwanya kepada Allah SWT.

Senin, 14 Desember 2009

mengharap ridho Allah

Islam memerintahkan kita untuk berjihad, akan tetapi apakah semua muslim memahami arti jihad yang sebenarnya?. Menurut beberapa ulama jihad ialah mencurahkan segenap kekuatan dan bukanlah ketakutan untuk membela Allah terhadap cercaan orang yang mencerca dan permusuhan orang yang memusuhi.
Kalau begitu setiap muslim harus berjuang dengan segenap kekuatan untuk dapat berjihad. Tapi perjuangan apa yang harus dilakukan oleh setiap muslim?.
Dalam Islam, kita tidak dapat berjihad jika tidak dengan berhijrah, dan kita tidak dapat berhijrah jika tidak dengan beriman. Adapun seseorang yang sudah beriman lalu berhijrah kemudian berjihad, maka ia boleh mengharapkan rahmat Allah SWT.
Jadi untuk dapat berjihad kita harus berjuang dengan berhijrah dan beriman agar rahmat Allah senantiasa tercurah kepada kita. Amin

Rabu, 25 November 2009

Tugas Hari ke- 3


Tips agar kaca mobil tak berembun :

Musim hujan mulai menjelang. Hati senang bumi pun damai. Tapi, ada saja masalah jika hujan turun, seperti kaca mobil yang berembun. Padahal kaca ini termasuk bagian penting. Kalau buram bisa-bisa tabrakan. Makanya sebelum pergi ( jika hujan ) gosoklah terlebih dahulu kaca Anda dengan tembakau. InsyaAllah hasilnya kaca Anda tetap bersih meski hujan turun. wush,,,wush,,, mobil pun tetap melaju dengan aman.
Selamat mencoba !!!

Tugas hari ke- 2




Saya senang dengan tugas seperti ini, tapi bingung juga apa yang harus saya tulis. O,, iya karena saya seorang ibu rumah tangga, saya mau menulis tips bagaimana supaya tangan tidak kasar.
Melakukan pekerjaan rumah tangga sering kali menyebabkan tangan kita kasar. Hal ini mungkin menimbulkan tidak percaya diri ( PD ). Misal malu kalau bersalaman. Sebenarnya, ada cara mudah supaya tangan kasar menjadi lembut. Tuangkan minyak Zaitun ke dalam mangkok. Taburi gula pasir. Masukkan tangan Anda dan gosok_gosokkan sampai gula itu larut semuanya. InsyaAllah, tangan kasar Anda tak lama lagi berubah menjadi lembut dan Anda pun kembali menemukan PD.
Itulah tips nya mudah-mudahan bermanfaat.

Selasa, 24 November 2009

kegiatanku

Hari senin awal dimulainya kegiatan mengajar , seperti biasa saya harus mempersiapkan apa yang akan saya ajarkan hari ini. Pukul 07.00 WIB saya berangkat ke sekolah dan pulang pukul 12.30 WIB.
Setelah pulang mengajar tiba-tiba ada teman kuliah mengabarkan bahwa ada tugas di perkuliahan yaitu TPKI untuk menulis di blog. Aduh…tugas yang memberatkan buat saya,karena waktu dan kemampuan saya yang terbatas. Waktu yang sedikit karena sepulang mengajar pagi (MI) jika kuliah libur saya mengajar di TPA pukul 13.30-14.30. Kemudian setelah magrib, saya mengajar anak-anak mengaji iqra sampai isya. Adapun kemampuan saya mengenai teknologi yang satu ini sama sekali belum saya kuasai,”saya tidak bisa!!!”. Tapi apa boleh buat namanya tugas harus tetap dikerjakan meskipun dengan bantuan orang lain.
“Duh…banyak sekali tugas Pak Mul ini, seandainya saya memiliki banyak waktu saya ingin belajar lebih memahami dalam menulis di blog agar tidak ketinggalan lebih jauh lagi. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Jumat, 20 November 2009

Tugas TPKI : Analis Makalah

Mengenai makalah yang saya baca tentang “Gerakan Pemurnian Wahabi”ini, menurut saya, makalah tersebut belum memenuhi standar penulisan makalah. Karena dalam makalah tersebut tidak terdapat kerangka, daftar isi, apa tujuan dari penulisan tersebut.
Dari segi tulisan banyak kata yang tidak sesuai dengan EYD serta kalimat yang tidak efektif.
Missal:
Dalam pada itu, jika……………… (hal 2)
Dalam pada itu tidak perlu di tulis.
Dan manakala telah selesai………. (hal 3)
Seharusnya:
Setelah selesai ………….
Kedua-dua ulama tersebut ………. (hal 3)
Seharusnya:
Kedua ulama tersebut …..
Contoh lain yang tidak efektif
• Kesemua inilah ….
• Demikianlah meresapnya …..
• Diperolehnya ….. dsb.
Penuturan dalam makalah ini, menurut saya bahasa yang digunakan kurang menarik dan terlalu rinci, membuat pembaca menjadi bosan dan melelahkan.
Selain itu, dalam makalah ini tidak terdapat saran dari penulis untuk pembaca.
Demikianlah analisa saya mengenai makalah tentang “Gerakan Pemurnian Walabi : Muhammad bin Abdul Wahhab”.

Jumat, 23 Oktober 2009

tugas1

Sejak tahun 2004 saya mengajar di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). Disana saya dapat memahami beberapa karakter anak dengan kepolosannya. Saya banyak belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan anak-anak agar merasa senang, walaupun harus dengan kesabaran menghadapi mereka. Misalnya menghadapi anak yang hiperaktif, harus memberikan perhatian lebih tapi itu sangat menyenangkan buat saya karena itulah tugas saya.
Selain mengajar di TPA, saya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Mengajar disana tidak jaun berbeda, saya harus berhadapan dengan anak-anak. Tapi hanya sedikit perbedaan yaitu dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang disampaikan lebih luas. Tapi buat saya itu tetap menyenangkan.
Alhamdulillah dengan mengajar, saya dapat mengajar, saya dapat mengamalkan ilmu walaupun ilmu yang saya miliki baru sedikit. Semoga Allah menambahkan ilmu pada saya dan kita semua. Amiin
Insya Allah semakin sering kita mengamalkan ilmu yang kita miliki akan semakin bertambah ilmu yang kita miliki akan semakin bertambah ilmu yang kita dapat. Semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada semua pengajar agar tetap dapat mengamalkan ilmunya demi masa depan anak agar berguna bagi agama dan bangsa.